23 Mei 2023
Otomotifnet.com - Kami mendapat kesempatan melakukan test drive New Nissan Kicks e-Power yang sudah mengalami perubahan pada beberapa sektor, termasuk performa motor penggeraknya, serta penambahan kapasitas baterai. Nah, apa saja ubahan yang dilakukan Nissan pada Kicks e-Power terbaru ini dan bagaimana rasa berkendaranya?
Oiya, New Nissan Kick e-Power generasi terbaru yang kini dibanderol seharga Rp 515 juta on the road DKI Jakarta. Sekadar info, New Nissan Kicks yang mengusung teknologi e-Power ini murni digerakkan oleh motor listrik. Adapun tambahan mesin pembakaran dalam yang berkapasitas 1.200 cc, hanya berfungsi sebagai generator untuk pengisian ulang daya baterai.
Ok kami langsung menekan tombol Engine Start/Stop di konsol tengah, yang kini hanya diwarnai hitam (sebelumnya biru). Kemudian langsung mengarah ke jalan tol. Yang menarik saat sistem di mobil baru nyala, yang kami rasakan tak terdengar suara derungan mesin seperti di generasi sebelumnya, karena yang menggerakkan roda kan motor listriknya. Mesin bensinnya baru akan hidup ketika daya baterai lithium-ionnya berkurang banyak. Nah, saat di jalan tol yang konturnya agak menikung, kami coba bermanuver dengan kecepatan lumayan tinggi. Wow.., tidak terasa ada gejala limbung berlebihan nih. Begitu pula ketika melintas di atas marka kejut maupun jalan keriting, bantingan suspensinya tetap nyaman dan stabil.
Mungkin juga hal ini selain dipengaruhi oleh racikan yang pas pada suspensinnya, dimana menggunakan konstruksi MacPherson Struts with stabilizer di bagian depan dan Torsion Beam dengan stabilizer di belakang. Untuk respon setirnya pun terbilang akurat. Buat diajak nyelap nyelip di jalan tol lincah banget nih! Apalagi performanya kini terasa lebih power full dibanding pendahulunya, sehingga bikin kaki kami rasanya pengen terus injak pedal gas terus, hehehe. Berkat teknologi tersebut, memungkinkan pengendara menikmati sensasi akselerasi yang lebih powerfull khas mobil listrik tulen, tapi tanpa khawatir kehabisan daya beterai saat jalan jauh. Sebab ia tidak butuh charger eksternal, lantaran sudah bawa genset sendiri untuk melakukan pengisian internal.
Sebelum kita bahas interior, secara tampilan New Kicks e-Power ini masih tampak sama dengan generasi sebelumnya. Hanya saja ada penambahan aksen reflector warna merah, yang menyambungkan kedua lampu belakangnya yang sudah LED. Selebihnya sama. Nah, ubahan terdapat pada saat kami masuk ke dalam kabinnya yang sudah keyless entry. Memang secara desain maupun pewarnaan, interior Kicks e-Power terbaru ini juga terlihat sama dengan varian sebelumnya, dimana didominasi warna hitam dan joknya sudah dibalut kulit.
Yang menarik lagi, jok New Kicks e-Power ini menurut pihak PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) selaku APM Nissan di Tanah Air, dirancang mengusung teknologi Zero Gravity ala NASA (badan Antariksa Amerika). Maksudnya dari teknologi Zero Grafity ini ketika duduk duduk di jok, badan seolah-olah tidak mengalami tekanan. Ibaratnya seperti melayang, tapi bukan melayang beneran loh, hehehe.. Tujuannya dari dibuat seperti itu agar mengurangi kelelahan pada badan, yang biasa terjadi saat melakukan perjalanan jauh.
Sementara untuk tampilan instrument cluster-nya yang selebar 7 inci, masih sama dengan varian lama, sudah digital dan berisi informasi cukup lengkap. Mulai dari jarak tempuh, menu setting, waktu tempuh perjalanan, konsumsi BBM dan lain-lain. Namun ada tambahan informasi pengisian daya baterai dan drive mode berupa layar digital melingkar.
Untuk head unit-nya juga terlihat masih sama. Namun bila sebelumnya fitur koneksi ke smartphone hanya ada Apple CarPlay, kini sudah tersedia pula Android Auto. Sayangnya untuk menyambungkannnya masih menggunakan kabel data nih!
Perubahan lain yang bisa ditemui di kabinnya adalah tombol engine start/stop yang tadinya warna biru, kini berganti warna hitam. Lalu konsol tengah yang sebelumnya posisnya agak rendah, sekarang dibuat lebih tinggi. Perubahan ini menjadi lebih mudah saat kami mengoperasikan tuas transmisi.
Oiya, tuas transmisinya juga kini bentuknya berubah mengotak dan lebih mungil serta simple. Tidak ada lagi aksen warna biru pada pinggiran tuas. Cara pengoperasiannya juga berbeda, yakni saat dari posisi parkir atau P, cukup langsung tarik tuasnya ke belakang untuk menuju posisi gigi yang dinginkan. Sedangkan dari posisi masuk gigi D/B jika mau pindah ke R (mundur), tinggal geser ke atas. Sementara ketika mobil sudah berhenti dan parkir, tinggal pencet tombol bulat bertuliskan P. Kalau di model sebelumnya, tuas transmisinya mesti digeser dulu ke kanan, baru kemudian dinaikkan atau diturunkan untuk memposisikan giginya.